KEBAHAGIAAN di bumi—hampir setiap orang menginginkannya. 
Maka, mengapa begitu banyak orang yang tidak bahagia? Apa yang tidak beres? 
Karena hampir setiap orang menginginkan perdamaian, mengapa bangsa-bangsa 
berperang dan orang-orang saling membenci? Apakah ada suatu kekuatan yang 
membimbing mereka untuk melakukan perkara-perkara yang buruk ini? Mungkinkah ada 
suatu kuasa yang tidak kelihatan, yang mengendalikan semua 
bangsa?
2
Banyak orang ingin tahu mengenai hal ini apabila mereka 
mengamati betapa luar biasa kekejaman manusia—gas-gas yang mengerikan yang 
dipakai dalam peperangan untuk mencekik dan membakar orang-orang sampai mati, 
maupun bom-bom napalm dan bom-bom atom. Juga, senjata-senjata yang memuntahkan 
api, kamp-kamp konsentrasi, pembunuhan masal atas jutaan orang yang tidak 
berdaya, seperti di Kamboja tahun-tahun belakangan ini. Menurut saudara, apakah 
segala kejahatan ini terjadi hanya secara kebetulan? Meskipun manusia dengan 
inisiatif sendiri dapat melakukan perbuatan yang mengerikan, jika saudara 
mempertimbangkan betapa kejinya kejahatan yang dilakukan manusia, tidakkah masuk 
akal bahwa ia telah dipengaruhi oleh suatu kuasa jahat yang tidak 
kelihatan?
3
Tidak perlu diduga-duga lagi. Alkitab jelas 
memperlihatkan bahwa suatu pribadi yang cerdas dan tidak kelihatan telah 
mengendalikan manusia maupun bangsa-bangsa. Dalam Alkitab, Kristus Yesus 
menyebut pribadi yang berkuasa ini “penguasa dunia ini.” (Yohanes 12:31; 14:30; 
16:11) Siapakah dia?
4
Untuk membantu kita mengetahui siapa dia, renungkanlah 
apa yang terjadi pada awal pelayanan Yesus di bumi ini. Alkitab menceritakan 
kepada kita bahwa setelah Yesus dibaptis ia pergi ke padang gurun. Di sana ia 
digoda oleh suatu makhluk yang tidak kelihatan yang disebut Setan si Iblis. 
Sebagian dari godaan itu dilukiskan begini: “Iblis membawaNya pula ke atas 
gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadaNya semua kerajaan dunia 
dengan kemegahannya, dan berkata kepadaNya: ‘Semua itu akan kuberikan kepadaMu, 
jika Engkau sujud menyembah aku.’”—Matius 4:8, 9.
5
Pikirkanlah apa yang ditawarkan oleh Iblis kepada 
Kristus Yesus, yaitu “semua kerajaan dunia.” Apakah semua 
pemerintahan duniawi ini kepunyaan Iblis? Memang. Kalau tidak, bagaimana ia 
dapat menawarkannya kepada Yesus? Yesus tidak menyangkal bahwa 
pemerintahan-pemerintahan tersebut kepunyaan Setan. Ia pasti akan menyangkalnya 
jika Setan bukan pemiliknya. Sesungguhnya, Setan adalah penguasa yang tidak 
kelihatan dari semua bangsa di dunia! Alkitab dengan jelas mengatakan: “Seluruh 
dunia berada di bawah kuasa si jahat.” (1 Yohanes 5:19) Malah, Firman Allah 
menyebut Setan “ilah sistem ini.”—2 Korintus 4:4, 
NW.
6
Dengan keterangan ini semakin jelas mengapa Yesus 
berkata: “KerajaanKu bukan dari dunia ini.” (Yohanes 18:36) Juga semakin jelas 
mengapa bangsa-bangsa saling membenci dan mencoba untuk saling membinasakan 
padahal semua orang yang normal ingin hidup damai. Ya, “Setan . . . menyesatkan 
seluruh dunia.” (Wahyu 12:9) Ia ingin menyesatkan kita juga. Ia tidak suka jika 
kita menerima pemberian Allah berupa hidup kekal. Jadi kita harus berjuang agar 
jangan sampai ia mempengaruhi kita untuk melakukan apa yang jahat. (Efesus 6:12) 
Perlu kita ketahui siapa Setan dan cara bekerjanya, agar dapat menolak 
usaha-usahanya yang menyesatkan.
read more
SIAPA
SEBENARNYA 
IBLIS
7
Setan si Iblis adalah suatu pribadi yang nyata. Ia bukan 
sekedar kejahatan yang terdapat dalam diri seluruh umat manusia, seperti 
anggapan beberapa orang. Tentu saja manusia tidak dapat melihat Iblis, sama 
seperti mereka tidak dapat melihat Allah. Allah maupun Iblis adalah 
pribadi-pribadi roh, yaitu bentuk kehidupan yang lebih tinggi daripada manusia 
dan tidak dapat dilihat oleh mata kita.—Yohanes 4:24.
8
‘Tetapi jika Allah itu kasih,’ mungkin ada yang 
bertanya, ‘mengapa Ia menjadikan Iblis?’ (1 Yohanes 4:8) Sebenarnya, Allah tidak 
menciptakan Iblis. ‘Tetapi jika Allah menciptakan semua orang,’ mungkin ada yang 
berkata, ‘tentu Dia-lah yang menciptakan Iblis. Kalau tidak, siapa lagi? 
Dari mana lagi asalnya Iblis?’
9
Alkitab menjelaskan bahwa Allah menciptakan banyak 
sekali pribadi roh yang serupa dengan Dia. Dalam Alkitab, roh-roh ini disebut 
malaikat. Mereka juga disebut “semua anak Allah.” (Ayub 38:7; Mazmur 104:4, 
NW; Ibrani 1:7, 13, 14) Allah menciptakan mereka semua sempurna. Tak satu 
pun dari antara mereka dijadikan iblis, atau setan. Kata “iblis” berarti 
pemfitnah dan kata “setan” berarti penentang.
10
Akan tetapi, suatu waktu kemudian salah satu dari antara 
putra-putra rohani Allah ini menjadikan dirinya sendiri Iblis, yaitu, 
pendusta yang penuh kedengkian yang menjelekkan orang lain. Ia juga menjadikan 
dirinya Setan, yakni penentang Allah. Ia tidak diciptakan begitu, tetapi 
belakangan menjadi pribadi demikian. Sebagai contoh: Seorang pencuri tidak 
dilahirkan sebagai pencuri. Bisa jadi ia berasal dari keluarga baik-baik, 
mempunyai orang-tua yang jujur dan saudara laki-laki dan perempuan yang mematuhi 
hukum. Akan tetapi, keinginannya sendiri untuk mendapatkan apa yang bisa dibeli 
dengan uang, mungkin menyebabkan ia menjadi seorang pencuri. Maka, bagaimana 
salah seorang dari putra-putra rohani Allah menjadikan dirinya sendiri Setan si 
Iblis?
11
Malaikat yang menjadi Iblis hadir ketika Allah 
menciptakan bumi dan kemudian pasangan manusia yang pertama, Adam dan Hawa. 
(Ayub 38:4, 7) Jadi ia pasti mendengar Allah berkata agar mereka mempunyai 
keturunan. (Kejadian 1:27, 28) Ia tahu bahwa setelah beberapa waktu seluruh bumi 
akan dipenuhi dengan orang-orang benar yang menyembah Allah. Itulah 
maksud-tujuan Allah. Namun, malaikat ini terlalu banyak memikirkan keindahan dan 
kecerdasannya sendiri, dan ingin memperoleh bagi dirinya penyembahan yang 
seharusnya diberikan kepada Allah. (Yehezkiel 28:13-15; Matius 4:10) Ia tidak 
membuang keinginan yang salah ini dari pikirannya, malahan terus memikirkan hal 
itu. Ini mendorong dia bertindak untuk memperoleh kehormatan dan keistimewaan 
yang ia inginkan. Apa yang ia perbuat?—Yakobus 
1:14, 15.
12
Malaikat yang memberontak ini menggunakan seekor ular 
yang hina untuk berbicara kepada Hawa, wanita pertama. Ini hampir sama seperti 
perbuatan seorang yang mahir membuat seekor binatang atau sebuah boneka yang ada 
di dekatnya seolah-olah sedang bicara. Akan tetapi, sebenarnya malaikat 
pemberontak inilah, pribadi yang disebut dalam Alkitab “ular tua,” yang 
berbicara kepada Hawa. (Wahyu 12:9) Ia mengatakan bahwa Allah tidak 
memberitahukan apa yang sebenarnya, dan menyembunyikan pengetahuan yang 
seharusnya diberikan kepada Hawa. (Kejadian 3:1-5) Ini suatu dusta yang penuh 
kedengkian dan hal ini membuat dia menjadi iblis. Dengan demikian ia juga 
menjadi penentang Allah, atau Setan. Tentu jelas bagi saudara, betapa keliru 
untuk membayangkan Iblis sebagai suatu makhluk bertanduk yang memegang garpu 
rumput panjang dan mengawasi suatu tempat siksaan di bawah tanah. Ia tidak lain 
dari malaikat yang sangat berkuasa tetapi jahat.
SUMBER
KESUSAHAN 
DUNIA
13
Dusta yang diceritakan oleh Iblis kepada Hawa berjalan 
sesuai dengan rencananya. Hawa mempercayainya dan dengan demikian tidak taat 
kepada Allah. Ia berhasil mempengaruhi suaminya juga untuk melanggar hukum 
Allah. (Kejadian 3:6) Iblis menyatakan bahwa manusia dapat hidup tanpa Allah. 
Menurut dia manusia dapat memerintah diri sendiri dengan sukses, tanpa bantuan 
Allah. Iblis juga memaksudkan bahwa ia dapat memalingkan dari Allah semua bakal 
keturunan Adam dan Hawa.
14
Tentu, Allah dapat saja langsung membinasakan Setan pada 
saat itu. Akan tetapi, jika demikian, tidak akan terjawab pertanyaan-pertanyaan 
yang diajukan oleh Setan, pertanyaan-pertanyaan yang dapat terus berada dalam 
pikiran para malaikat yang menyaksikannya. Jadi Allah memberikan waktu kepada 
Setan untuk mencoba membuktikan apa yang ia katakan. Apa 
hasilnya?
15
Perjalanan waktu telah membuktikan bahwa manusia tidak 
dapat memerintah diri sendiri dengan sukses tanpa bantuan Allah. Usaha mereka 
gagal sama sekali. Banyak orang sangat menderita di bawah 
pemerintahan-pemerintahan manusia, seperti yang diperlihatkan oleh Alkitab, 
dikendalikan dari belakang oleh Iblis. Juga, waktu yang Allah izinkan dengan 
jelas memperlihatkan bahwa Setan tidak dapat memalingkan semua orang dari ibadat 
kepada Allah. Selalu ada beberapa orang yang tetap setia kepada pemerintahan 
Allah. Saudara dapat membaca dalam Alkitab, misalnya, bahwa Setan mencoba, tanpa 
hasil, supaya Ayub tidak lagi melayani Allah.—Ayub 
1:6-12.
16
Jadi pernyataan-pernyataan Iblis telah terbukti palsu. 
Sudah selayaknya ia dibinasakan karena memulai suatu pemberontakan yang jahat 
melawan Allah. Untunglah, kini telah tiba waktunya bagi Allah untuk mengakhiri 
pemerintahan Setan. Ketika melukiskan langkah pertama untuk melaksanakan hal 
ini, Alkitab mengungkapkan terjadinya peperangan penting di surga, yang tentunya 
tidak kelihatan atau tidak terdengar oleh manusia di bumi. Bacalah dengan teliti 
uraian Alkitab berikut ini:
17
“Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael [yaitu 
Yesus Kristus yang telah dibangkitkan] dan malaikat-malaikatnya berperang 
melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka 
tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar 
itu, si ular tua [“ular yang semula,” NW], yang disebut Iblis atau Setan, 
yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, 
bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. ‘Karena itu bersukacitalah, hai sorga 
dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! 
karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, 
bahwa waktunya sudah singkat.’”—Wahyu 12:7-9, 12.
18
Kapankah peperangan di surga ini terjadi? Bukti 
memperlihatkan bahwa ini terjadi sekitar masa Perang Dunia I, yang mulai pada 
tahun 1914. Sebagaimana dinyatakan oleh Wahyu, [pada waktu itu] Setan 
disingkirkan dari surga yang berarti bahwa sejak itu kita hidup dalam ‘waktunya 
yang sudah singkat.’ Jadi, masa ini adalah “hari-hari terakhir” dari dunia 
Setan. Meningkatnya kejahatan, ketakutan, peperangan, kekurangan makanan, 
penyakit dan keadaan-keadaan menyedihkan lainnya yang kita alami menjadi bukti 
dari fakta ini.—Matius 24:3-12; Lukas 21:26; 2 Timotius 
3:1-5.
19
Karena Setan tahu bahwa ‘waktunya yang singkat’ sudah 
hampir berakhir, ia berusaha lebih keras daripada yang sudah-sudah supaya tidak 
ada orang yang melayani Allah. Ia ingin menarik sebanyak mungkin orang untuk 
ikut binasa bersama dia. Dengan alasan yang tepat Alkitab melukiskan dia seperti 
singa yang mengaum-aum mencari mangsanya. (1 Petrus 5:8, 9) Jika kita tidak 
ingin ditangkap oleh dia, kita perlu tahu bagaimana ia menyerang maupun 
cara-cara yang ia gunakan dalam menyesatkan orang banyak.—2 Korintus 
2:11.
CARA
SETAN MENYESATKAN 
ORANG
20
Janganlah mengira bahwa cara-cara Setan mempengaruhi 
orang-orang untuk mengikuti dia selalu mudah diketahui. Ia pandai mengelabui 
orang. Selama ribuan tahun cara-caranya sungguh demikian liciknya sehingga 
dewasa ini banyak orang bahkan tidak percaya bahwa ia ada. Mereka menganggap 
kejahatan dan perbuatan salah sebagai hal-hal yang wajar saja, yang selalu akan 
ada. Cara Setan bekerja sangat mirip dengan cara tokoh penjahat pada zaman 
modern ini yang penampilannya terhormat, tetapi di belakang layar melakukan 
hal-hal yang sangat jahat. Alkitab menjelaskan: “Iblispun menyamar sebagai 
malaikat Terang.” (2 Korintus 11:14) Jadi dapat diharapkan bahwa siasatnya untuk 
menyesatkan orang-orang akan sering kelihatan tidak salah, malahan kelihatannya 
bermanfaat.
21
Ingatlah bahwa Setan berpura-pura seperti teman terhadap 
Hawa. Lalu Setan menipu Hawa sehingga berbuat apa yang ia pikir untuk 
kebaikannya sendiri. (Kejadian 3:4-6) Demikian pula dewasa ini. Misalnya, 
melalui wakil-wakil manusiawinya dengan licik Setan menganjurkan orang-orang 
untuk menaruh kepentingan pemerintahan-pemerintahan manusia bahkan di atas 
pelayanan mereka kepada Allah. Hal ini melahirkan semangat nasionalisme, yang 
menimbulkan peperangan-peperangan yang hebat. Pada masa-masa belakangan ini, 
Setan menggerakkan orang-orang untuk mengadakan berbagai rancangan demi mencapai 
perdamaian dan kesejahteraan. Salah satu di antaranya adalah Perserikatan Bangsa 
Bangsa. Namun, apakah organisasi ini telah menciptakan dunia yang damai? Sama 
sekali tidak! Sebaliknya, ia terbukti menjadi alat yang mengalihkan perhatian 
orang dari sarana yang Allah sediakan untuk mendatangkan perdamaian bagi umat 
manusia, yakni kerajaan-Nya yang akan segera datang di bawah Kristus Yesus, 
“Raja Damai.”—Yesaya 9:5; Matius 6:9, 10.
22
Jika kita ingin memperoleh kehidupan kekal, kita 
membutuhkan pengetahuan yang saksama tentang Allah, Putra dan Raja-Nya serta 
kerajaan-Nya. (Yohanes 17:3) Sudah pasti Setan si Iblis tidak senang saudara 
memiliki pengetahuan ini, dan ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan 
saudara memperoleh pengetahuan itu. Bagaimana ia akan melakukan hal ini? Antara 
lain, ia berusaha agar saudara mendapat tentangan, mungkin berupa ejekan. 
Alkitab memberi tahu kita: “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di 
dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.”—2 Timotius 
3:12.
23
Boleh jadi bahkan teman-teman dekat atau sanak keluarga 
akan mengatakan bahwa mereka tidak senang saudara menyelidiki Alkitab. Kristus 
Yesus sendiri bahkan memperingatkan: “Musuh orang ialah orang-orang seisi 
rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak 
layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih 
dari padaKu, ia tidak layak bagiKu.” (Matius 10:36, 37) Sanak keluarga mungkin 
mencoba melemahkan semangat saudara, melakukannya dengan ikhlas karena tidak 
tahu mengenai kebenaran-kebenaran menakjubkan yang terdapat dalam Alkitab. Akan 
tetapi, jika saudara berhenti belajar Firman Allah sewaktu timbul tentangan, 
bagaimana pandangan Allah terhadap saudara? Selain itu, jika saudara 
menyerah, bagaimana saudara dapat membantu teman-teman dan orang-orang yang 
saudara kasihi untuk mengerti bahwa pengetahuan yang saksama dari Alkitab 
penting sekali, menyangkut soal hidup atau mati? Jika saudara berpaut pada 
perkara-perkara yang saudara pelajari dari Firman Allah, mereka mungkin dapat 
dipengaruhi pada waktunya untuk ikut mempelajari 
kebenaran.
24
Di samping itu, boleh jadi Setan ada di belakang sesuatu 
yang menggoda saudara untuk ikut dalam suatu kegiatan yang amoral, yang tidak 
menyenangkan Allah. (1 Korintus 6:9-11) Atau mungkin ia akan membuat saudara 
merasa terlalu sibuk sehingga tidak sempat belajar Alkitab. Akan tetapi, bila 
saudara merenungkannya, apakah ada sesuatu yang lebih penting daripada 
memperoleh pengetahuan ini? Janganlah biarkan apa pun menghentikan usaha saudara 
untuk memperoleh pengetahuan ini yang dapat membimbing saudara demi mendapat 
kehidupan kekal dalam kebahagiaan di bumi!
25
Alkitab menganjurkan: “Lawanlah Iblis.” Jika saudara 
melakukan hal ini, “ia akan lari dari padamu!” (Yakobus 4:7) Apakah ini berarti 
bahwa jika saudara melawan serangan Setan, ia akan menyerah dan tidak 
menimbulkan kesulitan lagi? Tidak, ia akan terus mencoba agar saudara melakukan 
apa yang ia inginkan. Akan tetapi, jika saudara terus melawan dia, ia tidak akan 
pernah berhasil membuat saudara mengambil haluan yang bertentangan dengan Allah. 
Jadi, hendaklah saudara tekun mendapatkan pengetahuan yang maha penting dari 
Alkitab dan terapkanlah apa yang saudara pelajari. Ini penting supaya saudara 
tidak diperdayakan oleh satu cara lain yang dipakai Setan untuk menyesatkan 
orang-orang, yaitu agama palsu.
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar