Senin, 30 Desember 2013

Apakah Allah Tahu Adam dan Hawa Akan Berdosa?


 

BANYAK orang benar-benar ingin mengetahui jawaban pertanyaan ini. Apabila timbul persoalan mengenai mengapa Allah mengizinkan kefasikan, yang segera menjadi fokus adalah dosa pasangan manusia pertama di Taman Eden. Gagasan bahwa ’Allah mahatahu’ bisa langsung membuat beberapa orang menyimpulkan bahwa Allah pasti sudah tahu Adam dan Hawa bakal tidak taat kepada-Nya.

Jika Allah memang sudah tahu sebelumnya bahwa pasangan sempurna ini akan berdosa, apa implikasinya? Konsep tersebut akan menyiratkan bahwa Allah punya banyak perangai negatif. Ia akan tampak tidak pengasih, tidak adil, dan tidak tulus. Ada yang mungkin menyatakan Allah kejam karena menghadapkan manusia pertama pada situasi yang sudah diketahui akan berakhir buruk. Allah bisa tampak bertanggung jawab atas—atau setidaknya terlibat dalam—semua keburukan dan penderitaan sepanjang sejarah. Bagi beberapa orang, Pencipta kita bahkan akan kelihatan bodoh.

Apakah Allah Yehuwa, sebagaimana disingkapkan dalam Alkitab, cocok dengan gambaran negatif tersebut? Untuk menjawabnya, mari kita periksa apa yang Alkitab katakan tentang karya ciptaan dan kepribadian Yehuwa.

Apa Masa Depan Saudara?

Apa Masa Depan Saudara?

JIKA Allah yang Mahakuasa itu mahatahu, mengetahui semua hal di masa lalu, sekarang, dan di masa depan, bukankah seharusnya semua hal ditakdirkan untuk terjadi tepat seperti yang telah Allah lihat sebelumnya? Jika Allah telah melihat sebelumnya dan menetapkan haluan serta takdir akhir setiap manusia, dapatkah benar-benar dikatakan bahwa kita bebas memilih haluan hidup kita, masa depan kita?

Pertanyaan-pertanyaan ini telah diperdebatkan selama berabad-abad. Perbantahan masih terus memecah-belah agama-agama utama. Dapatkah kesanggupan Allah untuk mengetahui masa depan di muka diselaraskan dengan kehendak bebas manusia? Di mana seharusnya kita mencari jawabannya?

Jutaan orang di seluruh bumi sependapat bahwa Allah telah berkomunikasi dengan umat manusia melalui Firman-Nya yang tertulis yang disampaikan melalui para juru bicara-Nya, para nabi. Misalnya, Quran menunjukkan penyingkapan-penyingkapan yang berasal dari Allah: Taurāh (Taurat, Hukum, atau lima buku Musa), Zabūr (Mazmur), dan Injīl (Injil, Kitab-Kitab Yunani Kristen, atau ”Perjanjian Baru”), serta hal-hal yang disingkapkan kepada para nabi di Israel.

Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kita membaca, ”Segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menegur, untuk meluruskan perkara-perkara.” (2 Timotius 3:16) Jelaslah, bimbingan atau penerangan apa pun yang kita terima haruslah berasal dari Allah sendiri. Kalau begitu, bukankah bijaksana untuk memeriksa tulisan-tulisan para nabi Allah di masa awal? Apa yang mereka singkapkan tentang masa depan kita?

Apakah Allah Ada di Mana-Mana?

Pandangan Alkitab

Apakah Allah Ada di Mana-Mana?

ALLAH dengan tepat digambarkan sebagai pribadi yang mahakuasa dan mahatahu. Namun, dalam upaya lebih lanjut untuk menggambarkan kehebatan Allah, ada yang mengatakan bahwa Allah juga mahahadir. Mereka percaya bahwa Allah ada di mana-mana pada waktu yang sama.

Dua sifat pertama yang disebut di atas dengan jelas didukung oleh ajaran Alkitab. (Kejadian 17:1; Ibrani 4:13; Penyingkapan 11:17) Allah memang mahakuasa, dan Ia mahatahu dalam arti bahwa tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya. Tetapi, apakah Ia mahahadir? Apakah Allah ada di mana-mana, atau apakah Ia suatu pribadi yang mempunyai tempat tinggal yang spesifik?

Di Manakah Allah?

Dalam berapa ayat Alkitab, ”surga” disebut sebagai ’tempat tinggal Allah yang tetap’. (1 Raja 8:39, 43, 49; 2 Tawarikh 6:33, 39) Walaupun orang sering menunjuk ke langit sewaktu ingin menunjukkan letak surga, Alkitab menyatakan, ”Apakah Allah sungguh-sungguh akan tinggal bersama umat manusia di atas bumi? Lihat! Langit, ya, langit segala langit pun tidak dapat memuat engkau.”—2 Tawarikh 6:18.

”Allah adalah Roh,” kata Alkitab. (Yohanes 4:24) Karena itu, Ia tinggal di suatu alam roh yang bukan alam semesta atau langit. Jadi, sewaktu Alkitab menggambarkan ”surga” sebagai tempat tinggal Allah, yang sedang disorot adalah keagungan tempat Ia tinggal yang dikontraskan dengan lingkungan fisik tempat kita berdiam. Yang terpenting, Alkitab mengajarkan bahwa tempat tinggal Allah memang sangat berbeda dengan langit, atau jagad raya, namun Alkitab juga menunjukkan bahwa tempatnya sangat spesifik.—Ayub 2:1-2.

Mengapa banyak orang tidakk yakin ?




 

BANYAK orang memperhatikan rancangan dalam alam namun demikian tidak percaya adanya seorang Perancang, seorang Pencipta. Mengapa tidak?

 

Apakah ketidakpercayaan ini disebabkan seseorang tidak menyetujui alasan bahwa rancangan membutuhkan seorang Perancang? Apakah ada bukti-bukti yang begitu bertentangan dengan hal ini sehingga rancangan dalam alam tidak lagi meyakinkan akal yang sehat dan cerdas?

 

Atau apakah alasan tersebut tetap ada, lebih kuat dari sebelumnya? Sebaliknya, apakah, seperti dikatakan rasul Paulus, orang-orang yang menolak untuk menerima apa yang nyata ’tidak dapat dimaafkan’?

 

Rancangan dalam Sejarah

 

Suatu tinjauan singkat ke dalam sejarah tentang hal ini dapat membantu. Pertama-tama, ada banyak orang ateis (tidak percaya adanya Allah) sepanjang abad. Tetapi sampai kira-kira satu abad yang lalu mereka tidak dapat mempengaruhi gagasan-gagasan agama dan ilmiah dengan serius.

Pemilik Abadi dari ”Maksud-Tujuan Kekal”

Pemilik Abadi dari ”Maksud-Tujuan Kekal”

 

”MAKSUD-TUJUAN KEKAL”! Siapa lagi yang dapat mempunyai maksud demikian kalau bukan Allah yang kekal? Evolusi yang dianut oleh banyak sarjana moderen tidak bisa mempunyai maksud demikian, karena suatu kejadian yang kebetulan, yang menjadi pangkal dari teori yang tak terbukti itu, tidak terjadi dengan sengaja, menurut suatu maksud atau rencana. Pada abad ke-15 sebelum Penanggalan Umum, seorang pemberi hukum yang terkenal di dunia, yakni Musa putera Amram, menarik perhatian kepada suatu Allah yang abadi, dengan berkata:

2 ”Sebelum gunung2 dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari se-lama2-nya sampai se-lama2-nya Engkaulah Allah. . . . Sebab di mataMu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.”—Kitab Mazmur, Pasal 90, ayat 2-4.

3 Pada abad pertama dari Penanggalan Umum, seorang yang beriman kepada Musa menarik perhatian kepada Allah yang sama, yang tak berbatas pada waktu, baik di masa lampau maupun di masa yang akan datang. Tulisnya: ”Hormat dan kemuliaan sampai se-lama2-nya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.” (1 Timotius 1:17) Allah yang kekal sudah tentu dapat mempertahankan maksud-tujuannya sampai terlaksana sepenuhnya, berapapun lamanya, bahkan kalau itu makan waktu beberapa zaman.

Rabu, 25 Desember 2013

Tetragrammaton

 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Tetragrammaton dalam hiasan kaca di gereja Episkopal tahun 1868 di in Iowa
Tetragrammaton (Bahasa Yunani: τετραγράμματον kata dengan empat huruf) nama dalam bahasa Ibrani untuk Tuhan, yang dieja (dalam huruf Ibrani); י (yod) ה (heh) ו (vav) ה (heh) atau יהוה (YHWH), tetragramaton adalah nama pribadi dari Tuhan orang Israel.

Apa yang Alkitab Katakan tentang Paskah?



Jawaban Alkitab

Perayaan Paskah (Easter) tidak berdasarkan Alkitab. Jika Anda memeriksa sejarahnya, Anda akan mengetahui makna Paskah yang sebenarnya, yaitu tradisi kuno yang berhubungan dengan ritual kesuburan. Perhatikan beberapa hal berikut.

Selasa, 24 Desember 2013

Mengapa Kita Butuh Allah?


 

Banyak orang merasa mereka bisa hidup tanpa Allah atau terlalu sibuk untuk mengingat Dia. Apakah mengenal dan mengingat Allah memang penting?

Minggu, 22 Desember 2013

Caranya Menjadi Pendengar yang Baik

BANTUAN UNTUK KELUARGA | PERKAWINAN

 

TANTANGANNYA

[Gambar di hlm. 12]

”Kamu enggak pernah dengerin aku!” kata teman hidup Anda. ’Lho? Aku dengerin kok,’ pikir Anda. Rupanya, apa yang ingin dia sampaikan berbeda dengan maksud yang Anda tangkap. Akibatnya, kalian pun bertengkar.
Kalian bisa menghindari masalah semacam ini. Pertama-tama, coba perhatikan apa saja yang bisa membuat Anda tidak menangkap maksud kata-kata teman hidup Anda, padahal Anda merasa sudah mendengarkan.

Musuh dari Hidup Kekal



KEBAHAGIAAN di bumi—hampir setiap orang menginginkannya. Maka, mengapa begitu banyak orang yang tidak bahagia? Apa yang tidak beres? Karena hampir setiap orang menginginkan perdamaian, mengapa bangsa-bangsa berperang dan orang-orang saling membenci? Apakah ada suatu kekuatan yang membimbing mereka untuk melakukan perkara-perkara yang buruk ini? Mungkinkah ada suatu kuasa yang tidak kelihatan, yang mengendalikan semua bangsa?



2


Banyak orang ingin tahu mengenai hal ini apabila mereka mengamati betapa luar biasa kekejaman manusia—gas-gas yang mengerikan yang dipakai dalam peperangan untuk mencekik dan membakar orang-orang sampai mati, maupun bom-bom napalm dan bom-bom atom. Juga, senjata-senjata yang memuntahkan api, kamp-kamp konsentrasi, pembunuhan masal atas jutaan orang yang tidak berdaya, seperti di Kamboja tahun-tahun belakangan ini. Menurut saudara, apakah segala kejahatan ini terjadi hanya secara kebetulan? Meskipun manusia dengan inisiatif sendiri dapat melakukan perbuatan yang mengerikan, jika saudara mempertimbangkan betapa kejinya kejahatan yang dilakukan manusia, tidakkah masuk akal bahwa ia telah dipengaruhi oleh suatu kuasa jahat yang tidak kelihatan?

Yesus

PANDANGAN ALKITAB

 

Apakah Yesus itu Allah?

”Tidak seorang pun pernah melihat Allah.”Yohanes 1:18.

APA KATA ORANG

Banyak yang yakin bahwa Yesus bukan Allah. Yang lain berpendapat bahwa menurut beberapa ayat Alkitab, Yesus setara dengan Allah.

Sabtu, 21 Desember 2013

Pope admits Dec. 25 was not Christ's birthday





A brother posted a photo of a newspaper saying "Pope Benedict: Jesus wasnt born of Dec. 25" it surprised me so i search it in the internet and then i found out that it is true.

The present Pope released his newest book that also debunks Christmas myths.

BENARKAH YESUS LAHIR PADA TANGGAL 25 DESEMBER?


 

11 Desember 2012 pukul 23:52
Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi diantara kalangan Kristen sendiri. Darimana asal usul perayaan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember? Pertanyaan ini membelah menjadi dua kelompok jawaban. Kelompok pertama menghubungkan tanggal 25 Desember kepada perayaan paganisme Roma yang diadopsi dalam Kekristenan. Kelompok kedua menghubungkan tanggal 25 Desember pada catatan kuno Bapa Gereja sebelum Konsili Nicea.






Pandangan Pertama:

Asal Usul Paganisme Dari Natal 25 Desember

Pandangan pertama menghubungkan perayaan Christmass pada tanggal 25 Desember dengan adopsi unsur-unsur kekafiran oleh gereja Katolik maupun Ortodox. Perhatikan beberapa kutipan berikut:

Jumat, 20 Desember 2013

Apakah Berita di Media Bisa Dipercaya?

SEDARLAH! DESEMBER 2013

 

Banyak orang ragu akan berita yang mereka baca dan dengar. Cari tahu bagaimana agar kita bisa berhati-hati, sambil tetap berpikiran terbuka.

Seorang Ahli Bedah Ortopedi Menjelaskan Imannya

WAWANCARA | IRÈNE HOF LAURENCEAU

 

Dr. Irène Hof Laurenceau adalah seorang ahli bedah ortopedi di Swiss. Pada suatu waktu, ia pernah meragukan keberadaan Allah. Tetapi, bertahun-tahun kemudian, dia akhirnya menyimpulkan bahwa Allah ada dan bahwa Ia adalah Sang Pencipta kehidupan. Sedarlah! mewawancarainya tentang pekerjaannya dan imannya.

Kamis, 19 Desember 2013

Konstantin

POTRET MASA LALU

 

Konstantin adalah kaisar Romawi pertama yang mengaku Kristen. Karena itu, ia sangat memengaruhi sejarah dunia. Ia memeluk agama yang sebelumnya ditindas ini dan membuka jalan ke terbentuknya gereja-gereja Kristen. Apa yang disebut Kekristenan pun menjadi ”agen sosial dan politik terkuat” yang memengaruhi jalannya sejarah, menurut The Encyclopædia Britannica.
MENGAPA Anda perlu tahu tentang seorang kaisar Romawi kuno? Jika Anda tertarik pada Kekristenan, Anda sepatutnya tahu bahwa manuver politik dan agama yang dilakukan Konstantin telah memengaruhi kepercayaan dan praktek banyak gereja hingga hari ini. Bagaimana caranya?

Apa yang Alkitab Katakan tentang Natal?

 

Jawaban Alkitab

Alkitab tidak memberi tahu tanggal kelahiran Yesus atau menyuruh kita memperingati hari kelahirannya. Cyclopedia karya McClintock dan Strong menyatakan, ”Perayaan Natal bukan suatu ketetapan ilahi, juga tidak berasal dari PB [Perjanjian Baru].
Malah, dengan menyelidiki sejarah Natal, kita akan mengetahui bahwa Natal berasal dari ritual kekafiran. Alkitab memperlihatkan bahwa kita menyakiti hati Allah jika kita menyembah Dia dengan cara yang tidak Ia sukai.—Keluaran 32:5-7.

NATAL TANGGAL 25 DESEMBER ADALAH SEBUAH KEBOHONGAN


  • SELAMAT DATANG

  •  

    SEJARAH NATAL
    Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran yesus.Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325 – 354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal). 

    Natal yang Penuh Kebohongan


    OPINI | 14 December 2010 | 09:37 Dibaca: 65   Komentar: 1   0


    TAK usah pun daku berpanjang labar, kita semua pasti sudah mafhum apa itu Natal. Sebagaimana lazimnya hari besar keagamaan, Natal mestinya menjadi waktu ekstra bagi penganutnya untuk introspeksi, berkaca, merenung, dan makin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Bagi orang yang suka mengulur-ulur waktu pertobatannya, Natal sejatinya dijadikan sebagai garis START untuk memulai kehidupan sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan Yang Mahakasih yang ada dalam diri Yesus Kristus. Dan jika sudah bertekad menjadi manusia baru, jangan pernah lagi menoleh ke belakang. Jangan ulangi lagi kesalahan dan dosa. Jangan jadikan Natal hanya pertobatan sementara waktu.
    Terus terang, Natal memang terang terus. Tetapi manusia yang merayakannya—yang memperingatinya saban Desember, bahkan para rohaniwan yang mengkhotbahkan kesucian dan kesederhanaan Natal di mimbar dengan mulut berbusa-busa—selalu diliputi kegelapan. Kenapa? Karena kebanyakan dari kita sudah tidak bisa lagi melihat makna Natal yang sebenarnya. Meski gereja dan rumah-rumah bahkan jalan- terang benderang oleh lampu-lampu pohon natal nan gemerlap itu, mata hati kita pada dasarnya tertutup. Bahwa Natal adalah sukacita, itu sangat tepat. Namun bersuka cita tidak harus diwujudkan dalam kemeriahan dan keglamouran.

    Natal 25 Desember adalah kebohongan public sepanjang masa!!!


    Menu

    Kontroversi Natal: Kebohongan Sinterklas menurut Dr. Nathan Grills



    On Jumat, 23 Desember 2011 / Reply

    Kontroversi Natal: Kebohongan Sinterklas, Sosok Pemalas

    MELBOURNE (voa-islam.com) – Natal alias Christmas yang dirayakan umat Kristen seluruh dunia, hampir tak bisa dipisahkan dari sosok Sinterklas (Santa Claus). Tokoh ini selalu dinanti oleh anak-anak setiap perayaan Natal di akhir tahun. Namun, di balik penampilannya yang tambun, bermuka merah dan riang gembira, sosok khas Sinterklas itu justru bisa memberi pendidikan buruk bagi anak-anak.
    Demikian menurut hasil penelitian seorang akademisi Australia, Dr. Nathan Grills dari Universitas Melbourne. Diterbitkan dalam British Medical Journal, Gills menyatakan bahwa karakter unik Sinterklas kini bisa dipandang sebagai tokoh yang mempromosikan gaya hidup yang tidak sehat.
    ...Sinterklas dianggap tokoh yang terlalu banyak makan, minum, dan kurang berolahraga. Sifat-sifat malas ini tidak bagus untuk anak-anak...
    Menurut Grills, dengan tubuhnya yang selalu digambarkan tambun, Sinterklas dianggap tokoh yang terlalu banyak makan, minum, dan kurang berolahraga. Sifat-sifat malas ini tidak bagus untuk anak-anak, yang selalu senang dengan Sinterklas karena selalu memberi hadiah natal - walau itu berasal dari orang tua mereka.
    Seperti dikutip laman stasiun televisi ABC News, dengan penampilan saat ini, Grills meyakini bahwa Sinterklas kemungkinan telah menjadi figur yang paling populer dan kini sering dimanfaatkan menjadi alat pemasaran berbagai produk, termasuk makanan cepat saji hingga minuman keras.

    Senin, 16 Desember 2013

    Apa Dosa Asal Itu?

    Apa Dosa Asal Itu?

    PERTANYAAN ini sangat penting bagi kita. Mengapa? Karena ketidaktaatan Adam dan Hawa kepada Allah mempengaruhi seluruh generasi keturunannya sampai ke zaman kita. Alkitab menyatakan, ”Dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang dan kematian, melalui dosa, demikianlah kematian menyebar kepada semua orang karena mereka semua telah berbuat dosa.” (Roma 5:12) Tetapi, bagaimana tindakan sederhana mengambil dan memakan buah dari sebuah pohon bisa mengakibatkan konsekuensi yang sedemikian tragis?

    Sewaktu menciptakan Adam dan Hawa, Allah menempatkan mereka di sebuah taman nan indah yang dipenuhi tumbuh-tumbuhan yang bisa dimakan dan pohon-pohon yang menghasilkan buah. Hanya satu pohon yang dilarang—”pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat”. Sebagai insan bermoral yang bebas memilih, Adam dan Hawa dapat menentukan apakah mereka akan menaati Allah atau tidak. Akan tetapi, Adam diperingatkan, ”Pada hari engkau memakan [pohon pengetahuan], engkau pasti akan mati.”—Kejadian 1:29; 2:17.

    Pembatasan yang Masuk Akal

    Satu-satunya pembatasan ini tidak menyulitkan; Adam dan Hawa dapat makan dari semua pohon lain dalam taman itu. (Kejadian 2:16) Lagi pula, larangan itu tidak menyiratkan adanya kecenderungan yang salah pada pasangan tersebut, juga tidak merampas martabat mereka. Andaikata Allah melarangkan perkara-perkara keji seperti bestialitas atau pembunuhan, bisa saja ada yang berpendapat bahwa manusia yang sempurna punya kecenderungan fasik tertentu yang perlu dicegah. Akan tetapi, makan adalah hal yang wajar dan patut.

    Apakah buah terlarang itu adalah hubungan seksual, seperti anggapan beberapa orang? Pandangan ini tidak didukung oleh Alkitab. Pertama, sewaktu Allah membuat larangan ini, Adam masih seorang diri dan tampaknya tetap begitu selama beberapa waktu. (Kejadian 2:23) Kedua, Allah menyuruh Adam dan Hawa untuk ’beranak-cucu dan bertambah banyak dan memenuhi bumi’. (Kejadian 1:28) Tentu saja, Ia tidak akan memerintahkan mereka untuk melanggar hukum-Nya lantas menghukum mati mereka karena melakukan hal itu! (1 Yohanes 4:8) Ketiga, buah itu mula-mula dimakan sendirian oleh Hawa, baru kemudian diberikan kepada Adam, suaminya. (Kejadian 3:6) Jelaslah, buah tersebut bukan hubungan seksual.

    Air Bah—Fakta atau Dongeng?

    Air Bah—Fakta atau Dongeng?
    ’Dan semua binatang tersebut datang berpasangan mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.’—Kejadian 7:8, 9.

    SIAPA yang belum pernah mendengar tentang Air Bah pada zaman Nuh? Mungkin Anda telah mengetahui cerita itu sejak kecil. Sebenarnya, apabila Anda mengunjungi perpustakaan setempat untuk menyelidiki tentang Air Bah, Anda mungkin mendapati ada lebih banyak buku mengenainya yang ditujukan bagi anak-anak daripada bagi orang dewasa. Jadi, Anda mungkin berkesimpulan bahwa kisah Air Bah hanyalah dongeng pengantar tidur. Banyak orang merasa bahwa kisah Air Bah Zaman Nuh, dan kisah-kisah Alkitab lainnya, tidak lebih daripada dongeng atau, paling-paling, pelajaran moral yang dikarang manusia.

    Sungguh mengejutkan, bahkan beberapa orang yang mengaku menaruh kepercayaan agama mereka atas Alkitab meragukan bahwa Air Bah benar-benar pernah terjadi. Imam Katolik Edward J. McLean pernah menyatakan bahwa cerita tentang Nuh ditulis untuk ditafsirkan, bukan sebagai sejarah, melainkan sebagai ”bentuk alegori atau kesusastraan”.

    Akan tetapi, apakah narasi mengenai Air Bah dalam Alkitab hanyalah sebuah alegori (perlambang), bukan untuk diartikan secara harfiah? Apakah Alkitab sendiri mengizinkan pandangan demikian?

    Ada Apa di Balik Ilmu Sihir?

    Ada Apa di Balik Ilmu Sihir?

    ”TUKANG SIHIR”. Bila mendengar kata ini, apa yang Anda bayangkan? Nenek sihir yang mengucapkan mantra-mantra yang mencelakakan atau wanita amoral yang bergaul dengan Setan? Bertentangan dengan konsep itu, banyak orang yang mengaku sebagai tukang sihir modern penampilannya seperti orang kebanyakan. Beberapa di antaranya termasuk kalangan profesional yang disegani, seperti pengacara, guru, penulis, dan perawat. Di seluas dunia, gerakan keagamaan yang tampaknya menyerupai praktek ilmu gaib sedang bangkit kembali, seperti halnya animisme dan neopaganisme. ”Di Rusia, ke mana pun Anda pergi sekarang, ilmu sihir sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” kata seorang perwira polisi di negara itu. Di Amerika Serikat, ada sekitar 50.000 sampai 300.000 tukang sihir, atau ”Wiccan”, sebagaimana beberapa menyebut diri mereka.

    Dewasa ini, kata ”tukang sihir” sering kali digunakan secara bebas dan maknanya pun berbeda-beda. Agaknya, perkembangan ilmu sihir zaman modern terutama berhubungan dengan aliran penyembahan dewi-dewi, yaitu animisme, yang sangat mempercayai kekuatan supernatural. Beberapa tukang sihir bekerja sendirian—mereka mempraktekkan ritual mereka sendirian, mengamati perubahan musim, fase pergerakan bulan, dan fenomena alam lainnya. Ada pula yang beribadat dan mengucapkan mantra-mantra mereka dalam coven, yaitu suatu kelompok yang biasanya terdiri dari 13 tukang sihir.

    Memang, di negeri-negeri Barat dewasa ini persepsi publik terhadap tukang sihir sangat berbeda dengan pandangan orang-orang yang mendukung pembakaran tukang sihir pada Abad Pertengahan. Akan tetapi, secara sporadis masih terjadi tindak kekerasan yang sewenang-wenang terhadap para tukang sihir. Sebagai contoh, pada awal bulan Oktober 1998, di Indonesia, gerombolan-gerombolan yang bersenjatakan parang main hakim sendiri dengan membunuh lebih dari 150 orang yang dicurigai sebagai tukang sihir (dukun santet). Di Afrika Selatan antara tahun 1990 dan 1998, dilaporkan ada lebih dari 2.000 kasus kekerasan terhadap tukang sihir, termasuk 577 pembunuhan. Karena hidup di tengah sikap-sikap ekstrem semacam itu—entah yang menyukai ilmu sihir ataupun yang membenci para tukang sihir—bagaimana seharusnya orang-orang Kristen memandang hal ini?

    Kamis, 12 Desember 2013

    Di Amerika, Dilarang Mengucapkan Selamat Hari Natal

     
    HL | 25 December 2012 | 13:32 Dibaca: 5103   Komentar: 0   26
    13564310781348658873
    Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)
    Kalau Anda berada di Amerika (dan juga disebagian besar negara Barat yang lain), Anda mungkin akan mendapati bahwa ucapan selamat Natal (Merry Christmas) tidak akan dijumpai di kantor-kantor pemerintahan dan pernyataan resmi pemerintah. Lho bukannya Amerika adalah negara Kristen? Mengapa mengucapkan selamat Natal koq tidak boleh dilakukan oleh pejabat/pemimpin dimanapun, termasuk di sekolah? Inilah konsekuensi dari sekularisme, sebuah aliran yang membedakan dengan tegas antara urusan dunia dan akherat…antara urusan negara (state) dan agama (church).

    Rabu, 11 Desember 2013

    Natal---Apakah benar2 bersifat Kristen ???


    Natal—Apakah Benar-Benar Bersifat Kristen?

    MENURUT The World Book Encyclopedia, ”Natal adalah hari saat orang-orang Kristen merayakan hari lahir Yesus Kristus.” Namun, ensiklopedia itu juga menyatakan, ”Orang-orang Kristen masa awal tidak merayakan kelahiran [Yesus] karena mereka menganggap perayaan kelahiran seseorang sebagai kebiasaan kafir.”

    Hari Santo Nicholas-- dari mana asalnya ?



    ”Hari
    Santo Nicholas”—Dari Mana Asalnya?

    JIKA saudara melewati jalan-jalan di Belgia pada awal bulan Desember, saudara akan melihat pemandangan yang sangat menarik: kelompok-kelompok anak-anak pergi dari rumah ke rumah, menyanyikan syair-syair pendek yang disebut ”lagu-lagu Santo Nikolas”. Para penghuni rumah menyambut anak-anak yang manis itu dengan menghadiahi mereka buah-buahan, permen, atau uang.

    Natal --- Apa fokusnya ??



    Natal—Apa
    Fokusnya?

    BAGI jutaan orang, Natal dan Tahun Baru adalah waktu bersama keluarga dan teman-teman, waktu untuk menguatkan kembali ikatan kasih. Banyak yang menganggapnya sebagai saat untuk mengenang kembali kelahiran Yesus Kristus dan peranannya sebagai Juru Selamat manusia. Di Rusia, berbeda dengan banyak negeri lainnya, orang tidak selalu boleh merayakan Natal. Meski selama berabad-abad para anggota Gereja Ortodoks Rusia bebas merayakan Natal, mereka dilarang melakukannya selama hampir sepanjang abad ke-20. Apa penyebabnya?

    Brad Pitt: Sinterkas Adalah Sebuah Kebohongan!

     
    koleksi foto selebriti
    Sinterklas selalu dianggap sebagai idola bagi sebagian orang. Terutama saat hari Natal tiba. Bayangkan saja bagaimana baiknya seseorang kakek tua berjanggut putih yang mungkin sudah cukup repot dengan rematiknya namun sempat menebarkan kebaikan dan membagikan hadiah kepada anak-anak kecil.

    Paus : Natal Bukan 25 Desember

    PDF Print E-mail
    Tuesday, 18 December 2012 17:57
    Hj Irena Handono, Pakar Kristologi, Pendiri Irena Center
    Kontroversi NATAL memang tidak pernah surut dibahas tiap tahun apalagi menjelang peringatannya 25 Desember. Berbagai tulisan mengupas tentang asal-asul peringatan ini berulang-ulang dimuat kembali untuk membentengi umat Islam agar tidak terseret dalam peringatan ini. Tapi bukannya peringatan ini menjadi surut, tapi tiap tahun peringatan ini justru makin meriah walau coreng dibalik peringatan ‘suci’ kelahiran tuhan ini terkuak.
    Buku Paus mengupas kebohongan Natal
    Kejadian yang cukup menghebohkan dunia Kristen baru saja terjadi adalah pengungkapan jujur dari tokoh besar Kristen yakni Paus Benedictus XVI. Ia menulis sebuah buku, ‘Jesus of Nazareth: The Infancy Narrative’ yang diluncurkan Rabu (21/11/2012). Ia membongkar beberapa fakta yang mengejutkan seputar kelahiran Yesus Kristus. Antara lain menurutnya,