Senin, 30 Desember 2013

Apakah Allah Tahu Adam dan Hawa Akan Berdosa?


 

BANYAK orang benar-benar ingin mengetahui jawaban pertanyaan ini. Apabila timbul persoalan mengenai mengapa Allah mengizinkan kefasikan, yang segera menjadi fokus adalah dosa pasangan manusia pertama di Taman Eden. Gagasan bahwa ’Allah mahatahu’ bisa langsung membuat beberapa orang menyimpulkan bahwa Allah pasti sudah tahu Adam dan Hawa bakal tidak taat kepada-Nya.

Jika Allah memang sudah tahu sebelumnya bahwa pasangan sempurna ini akan berdosa, apa implikasinya? Konsep tersebut akan menyiratkan bahwa Allah punya banyak perangai negatif. Ia akan tampak tidak pengasih, tidak adil, dan tidak tulus. Ada yang mungkin menyatakan Allah kejam karena menghadapkan manusia pertama pada situasi yang sudah diketahui akan berakhir buruk. Allah bisa tampak bertanggung jawab atas—atau setidaknya terlibat dalam—semua keburukan dan penderitaan sepanjang sejarah. Bagi beberapa orang, Pencipta kita bahkan akan kelihatan bodoh.

Apakah Allah Yehuwa, sebagaimana disingkapkan dalam Alkitab, cocok dengan gambaran negatif tersebut? Untuk menjawabnya, mari kita periksa apa yang Alkitab katakan tentang karya ciptaan dan kepribadian Yehuwa.

Apa Masa Depan Saudara?

Apa Masa Depan Saudara?

JIKA Allah yang Mahakuasa itu mahatahu, mengetahui semua hal di masa lalu, sekarang, dan di masa depan, bukankah seharusnya semua hal ditakdirkan untuk terjadi tepat seperti yang telah Allah lihat sebelumnya? Jika Allah telah melihat sebelumnya dan menetapkan haluan serta takdir akhir setiap manusia, dapatkah benar-benar dikatakan bahwa kita bebas memilih haluan hidup kita, masa depan kita?

Pertanyaan-pertanyaan ini telah diperdebatkan selama berabad-abad. Perbantahan masih terus memecah-belah agama-agama utama. Dapatkah kesanggupan Allah untuk mengetahui masa depan di muka diselaraskan dengan kehendak bebas manusia? Di mana seharusnya kita mencari jawabannya?

Jutaan orang di seluruh bumi sependapat bahwa Allah telah berkomunikasi dengan umat manusia melalui Firman-Nya yang tertulis yang disampaikan melalui para juru bicara-Nya, para nabi. Misalnya, Quran menunjukkan penyingkapan-penyingkapan yang berasal dari Allah: Taurāh (Taurat, Hukum, atau lima buku Musa), Zabūr (Mazmur), dan Injīl (Injil, Kitab-Kitab Yunani Kristen, atau ”Perjanjian Baru”), serta hal-hal yang disingkapkan kepada para nabi di Israel.

Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kita membaca, ”Segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menegur, untuk meluruskan perkara-perkara.” (2 Timotius 3:16) Jelaslah, bimbingan atau penerangan apa pun yang kita terima haruslah berasal dari Allah sendiri. Kalau begitu, bukankah bijaksana untuk memeriksa tulisan-tulisan para nabi Allah di masa awal? Apa yang mereka singkapkan tentang masa depan kita?

Apakah Allah Ada di Mana-Mana?

Pandangan Alkitab

Apakah Allah Ada di Mana-Mana?

ALLAH dengan tepat digambarkan sebagai pribadi yang mahakuasa dan mahatahu. Namun, dalam upaya lebih lanjut untuk menggambarkan kehebatan Allah, ada yang mengatakan bahwa Allah juga mahahadir. Mereka percaya bahwa Allah ada di mana-mana pada waktu yang sama.

Dua sifat pertama yang disebut di atas dengan jelas didukung oleh ajaran Alkitab. (Kejadian 17:1; Ibrani 4:13; Penyingkapan 11:17) Allah memang mahakuasa, dan Ia mahatahu dalam arti bahwa tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya. Tetapi, apakah Ia mahahadir? Apakah Allah ada di mana-mana, atau apakah Ia suatu pribadi yang mempunyai tempat tinggal yang spesifik?

Di Manakah Allah?

Dalam berapa ayat Alkitab, ”surga” disebut sebagai ’tempat tinggal Allah yang tetap’. (1 Raja 8:39, 43, 49; 2 Tawarikh 6:33, 39) Walaupun orang sering menunjuk ke langit sewaktu ingin menunjukkan letak surga, Alkitab menyatakan, ”Apakah Allah sungguh-sungguh akan tinggal bersama umat manusia di atas bumi? Lihat! Langit, ya, langit segala langit pun tidak dapat memuat engkau.”—2 Tawarikh 6:18.

”Allah adalah Roh,” kata Alkitab. (Yohanes 4:24) Karena itu, Ia tinggal di suatu alam roh yang bukan alam semesta atau langit. Jadi, sewaktu Alkitab menggambarkan ”surga” sebagai tempat tinggal Allah, yang sedang disorot adalah keagungan tempat Ia tinggal yang dikontraskan dengan lingkungan fisik tempat kita berdiam. Yang terpenting, Alkitab mengajarkan bahwa tempat tinggal Allah memang sangat berbeda dengan langit, atau jagad raya, namun Alkitab juga menunjukkan bahwa tempatnya sangat spesifik.—Ayub 2:1-2.

Mengapa banyak orang tidakk yakin ?




 

BANYAK orang memperhatikan rancangan dalam alam namun demikian tidak percaya adanya seorang Perancang, seorang Pencipta. Mengapa tidak?

 

Apakah ketidakpercayaan ini disebabkan seseorang tidak menyetujui alasan bahwa rancangan membutuhkan seorang Perancang? Apakah ada bukti-bukti yang begitu bertentangan dengan hal ini sehingga rancangan dalam alam tidak lagi meyakinkan akal yang sehat dan cerdas?

 

Atau apakah alasan tersebut tetap ada, lebih kuat dari sebelumnya? Sebaliknya, apakah, seperti dikatakan rasul Paulus, orang-orang yang menolak untuk menerima apa yang nyata ’tidak dapat dimaafkan’?

 

Rancangan dalam Sejarah

 

Suatu tinjauan singkat ke dalam sejarah tentang hal ini dapat membantu. Pertama-tama, ada banyak orang ateis (tidak percaya adanya Allah) sepanjang abad. Tetapi sampai kira-kira satu abad yang lalu mereka tidak dapat mempengaruhi gagasan-gagasan agama dan ilmiah dengan serius.

Pemilik Abadi dari ”Maksud-Tujuan Kekal”

Pemilik Abadi dari ”Maksud-Tujuan Kekal”

 

”MAKSUD-TUJUAN KEKAL”! Siapa lagi yang dapat mempunyai maksud demikian kalau bukan Allah yang kekal? Evolusi yang dianut oleh banyak sarjana moderen tidak bisa mempunyai maksud demikian, karena suatu kejadian yang kebetulan, yang menjadi pangkal dari teori yang tak terbukti itu, tidak terjadi dengan sengaja, menurut suatu maksud atau rencana. Pada abad ke-15 sebelum Penanggalan Umum, seorang pemberi hukum yang terkenal di dunia, yakni Musa putera Amram, menarik perhatian kepada suatu Allah yang abadi, dengan berkata:

2 ”Sebelum gunung2 dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari se-lama2-nya sampai se-lama2-nya Engkaulah Allah. . . . Sebab di mataMu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.”—Kitab Mazmur, Pasal 90, ayat 2-4.

3 Pada abad pertama dari Penanggalan Umum, seorang yang beriman kepada Musa menarik perhatian kepada Allah yang sama, yang tak berbatas pada waktu, baik di masa lampau maupun di masa yang akan datang. Tulisnya: ”Hormat dan kemuliaan sampai se-lama2-nya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.” (1 Timotius 1:17) Allah yang kekal sudah tentu dapat mempertahankan maksud-tujuannya sampai terlaksana sepenuhnya, berapapun lamanya, bahkan kalau itu makan waktu beberapa zaman.

Rabu, 25 Desember 2013

Tetragrammaton

 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Tetragrammaton dalam hiasan kaca di gereja Episkopal tahun 1868 di in Iowa
Tetragrammaton (Bahasa Yunani: τετραγράμματον kata dengan empat huruf) nama dalam bahasa Ibrani untuk Tuhan, yang dieja (dalam huruf Ibrani); י (yod) ה (heh) ו (vav) ה (heh) atau יהוה (YHWH), tetragramaton adalah nama pribadi dari Tuhan orang Israel.

Apa yang Alkitab Katakan tentang Paskah?



Jawaban Alkitab

Perayaan Paskah (Easter) tidak berdasarkan Alkitab. Jika Anda memeriksa sejarahnya, Anda akan mengetahui makna Paskah yang sebenarnya, yaitu tradisi kuno yang berhubungan dengan ritual kesuburan. Perhatikan beberapa hal berikut.

Selasa, 24 Desember 2013

Mengapa Kita Butuh Allah?


 

Banyak orang merasa mereka bisa hidup tanpa Allah atau terlalu sibuk untuk mengingat Dia. Apakah mengenal dan mengingat Allah memang penting?

Minggu, 22 Desember 2013

Caranya Menjadi Pendengar yang Baik

BANTUAN UNTUK KELUARGA | PERKAWINAN

 

TANTANGANNYA

[Gambar di hlm. 12]

”Kamu enggak pernah dengerin aku!” kata teman hidup Anda. ’Lho? Aku dengerin kok,’ pikir Anda. Rupanya, apa yang ingin dia sampaikan berbeda dengan maksud yang Anda tangkap. Akibatnya, kalian pun bertengkar.
Kalian bisa menghindari masalah semacam ini. Pertama-tama, coba perhatikan apa saja yang bisa membuat Anda tidak menangkap maksud kata-kata teman hidup Anda, padahal Anda merasa sudah mendengarkan.

Musuh dari Hidup Kekal



KEBAHAGIAAN di bumi—hampir setiap orang menginginkannya. Maka, mengapa begitu banyak orang yang tidak bahagia? Apa yang tidak beres? Karena hampir setiap orang menginginkan perdamaian, mengapa bangsa-bangsa berperang dan orang-orang saling membenci? Apakah ada suatu kekuatan yang membimbing mereka untuk melakukan perkara-perkara yang buruk ini? Mungkinkah ada suatu kuasa yang tidak kelihatan, yang mengendalikan semua bangsa?



2


Banyak orang ingin tahu mengenai hal ini apabila mereka mengamati betapa luar biasa kekejaman manusia—gas-gas yang mengerikan yang dipakai dalam peperangan untuk mencekik dan membakar orang-orang sampai mati, maupun bom-bom napalm dan bom-bom atom. Juga, senjata-senjata yang memuntahkan api, kamp-kamp konsentrasi, pembunuhan masal atas jutaan orang yang tidak berdaya, seperti di Kamboja tahun-tahun belakangan ini. Menurut saudara, apakah segala kejahatan ini terjadi hanya secara kebetulan? Meskipun manusia dengan inisiatif sendiri dapat melakukan perbuatan yang mengerikan, jika saudara mempertimbangkan betapa kejinya kejahatan yang dilakukan manusia, tidakkah masuk akal bahwa ia telah dipengaruhi oleh suatu kuasa jahat yang tidak kelihatan?

Yesus

PANDANGAN ALKITAB

 

Apakah Yesus itu Allah?

”Tidak seorang pun pernah melihat Allah.”Yohanes 1:18.

APA KATA ORANG

Banyak yang yakin bahwa Yesus bukan Allah. Yang lain berpendapat bahwa menurut beberapa ayat Alkitab, Yesus setara dengan Allah.

Sabtu, 21 Desember 2013

Pope admits Dec. 25 was not Christ's birthday





A brother posted a photo of a newspaper saying "Pope Benedict: Jesus wasnt born of Dec. 25" it surprised me so i search it in the internet and then i found out that it is true.

The present Pope released his newest book that also debunks Christmas myths.

BENARKAH YESUS LAHIR PADA TANGGAL 25 DESEMBER?


 

11 Desember 2012 pukul 23:52
Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi diantara kalangan Kristen sendiri. Darimana asal usul perayaan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember? Pertanyaan ini membelah menjadi dua kelompok jawaban. Kelompok pertama menghubungkan tanggal 25 Desember kepada perayaan paganisme Roma yang diadopsi dalam Kekristenan. Kelompok kedua menghubungkan tanggal 25 Desember pada catatan kuno Bapa Gereja sebelum Konsili Nicea.






Pandangan Pertama:

Asal Usul Paganisme Dari Natal 25 Desember

Pandangan pertama menghubungkan perayaan Christmass pada tanggal 25 Desember dengan adopsi unsur-unsur kekafiran oleh gereja Katolik maupun Ortodox. Perhatikan beberapa kutipan berikut:

Jumat, 20 Desember 2013

Apakah Berita di Media Bisa Dipercaya?

SEDARLAH! DESEMBER 2013

 

Banyak orang ragu akan berita yang mereka baca dan dengar. Cari tahu bagaimana agar kita bisa berhati-hati, sambil tetap berpikiran terbuka.

Seorang Ahli Bedah Ortopedi Menjelaskan Imannya

WAWANCARA | IRÈNE HOF LAURENCEAU

 

Dr. Irène Hof Laurenceau adalah seorang ahli bedah ortopedi di Swiss. Pada suatu waktu, ia pernah meragukan keberadaan Allah. Tetapi, bertahun-tahun kemudian, dia akhirnya menyimpulkan bahwa Allah ada dan bahwa Ia adalah Sang Pencipta kehidupan. Sedarlah! mewawancarainya tentang pekerjaannya dan imannya.

Kamis, 19 Desember 2013

Konstantin

POTRET MASA LALU

 

Konstantin adalah kaisar Romawi pertama yang mengaku Kristen. Karena itu, ia sangat memengaruhi sejarah dunia. Ia memeluk agama yang sebelumnya ditindas ini dan membuka jalan ke terbentuknya gereja-gereja Kristen. Apa yang disebut Kekristenan pun menjadi ”agen sosial dan politik terkuat” yang memengaruhi jalannya sejarah, menurut The Encyclopædia Britannica.
MENGAPA Anda perlu tahu tentang seorang kaisar Romawi kuno? Jika Anda tertarik pada Kekristenan, Anda sepatutnya tahu bahwa manuver politik dan agama yang dilakukan Konstantin telah memengaruhi kepercayaan dan praktek banyak gereja hingga hari ini. Bagaimana caranya?

Apa yang Alkitab Katakan tentang Natal?

 

Jawaban Alkitab

Alkitab tidak memberi tahu tanggal kelahiran Yesus atau menyuruh kita memperingati hari kelahirannya. Cyclopedia karya McClintock dan Strong menyatakan, ”Perayaan Natal bukan suatu ketetapan ilahi, juga tidak berasal dari PB [Perjanjian Baru].
Malah, dengan menyelidiki sejarah Natal, kita akan mengetahui bahwa Natal berasal dari ritual kekafiran. Alkitab memperlihatkan bahwa kita menyakiti hati Allah jika kita menyembah Dia dengan cara yang tidak Ia sukai.—Keluaran 32:5-7.

NATAL TANGGAL 25 DESEMBER ADALAH SEBUAH KEBOHONGAN


  • SELAMAT DATANG

  •  

    SEJARAH NATAL
    Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran yesus.Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325 – 354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal). 

    Natal yang Penuh Kebohongan


    OPINI | 14 December 2010 | 09:37 Dibaca: 65   Komentar: 1   0


    TAK usah pun daku berpanjang labar, kita semua pasti sudah mafhum apa itu Natal. Sebagaimana lazimnya hari besar keagamaan, Natal mestinya menjadi waktu ekstra bagi penganutnya untuk introspeksi, berkaca, merenung, dan makin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Bagi orang yang suka mengulur-ulur waktu pertobatannya, Natal sejatinya dijadikan sebagai garis START untuk memulai kehidupan sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan Yang Mahakasih yang ada dalam diri Yesus Kristus. Dan jika sudah bertekad menjadi manusia baru, jangan pernah lagi menoleh ke belakang. Jangan ulangi lagi kesalahan dan dosa. Jangan jadikan Natal hanya pertobatan sementara waktu.
    Terus terang, Natal memang terang terus. Tetapi manusia yang merayakannya—yang memperingatinya saban Desember, bahkan para rohaniwan yang mengkhotbahkan kesucian dan kesederhanaan Natal di mimbar dengan mulut berbusa-busa—selalu diliputi kegelapan. Kenapa? Karena kebanyakan dari kita sudah tidak bisa lagi melihat makna Natal yang sebenarnya. Meski gereja dan rumah-rumah bahkan jalan- terang benderang oleh lampu-lampu pohon natal nan gemerlap itu, mata hati kita pada dasarnya tertutup. Bahwa Natal adalah sukacita, itu sangat tepat. Namun bersuka cita tidak harus diwujudkan dalam kemeriahan dan keglamouran.

    Natal 25 Desember adalah kebohongan public sepanjang masa!!!


    Menu